KNOWLEDGE

LIMBAH PLASTIK JADI PAVING BLOCK KARYA MAHASISWA KKN KELOMPOK 49 UMM MALANG

MalangARSNewsy, –

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jawa Timur berhasil mengolah limbah plastik menjadi paving block atau conblock. Pengolahan limbah plastik dilakukan para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 49 Divisi Ekonomi di Desa Kemiri, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang Jawa Timur.

“Banyaknya limbah sampah plastik yang berserakan di lingkungan Desa Kemiri ini dapat merusak ekosistem lingkungan desa. Itulah alasan utama mahasiswa KKN 49 UMM untuk mencetuskan program unggulan mengolah limbah sampah plastik menjadi sebuah inovasi paving block,” ungkap Ketua Divisi Ekonomi KKN 49 UMM, Arief Elfandi, yang tercatat sebagai Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMM.

Selain sebagai solusi alternatif pengurai limbah plastik, diharapkan dapat membantu menjadi sumber tambahan pendapatan masyarakat desa, serta menjadi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Kemiri.

Dan dipaparkan juga oleh mahasiswa KKN 49 UMM Divisi Ekonomi, Adil Abdul Hakim bahwa untuk memproduksi 1 buah paving block, diperlukan 1 kg sampah plastik yang dicampur dengan 1 kg pasir, lalu dicampur oli bekas. Oli bekas dimasak hingga mendidih, kemudian masukkan limbah sampah plastik ke dalam tungku berisi oli panas. Kemudian, jika sudah mencair keseluruhan plastik masukkan pasir lalu aduk hingga menyatu. Selanjutnya masukkan campuran plastik dan oli bekas tersebut ke dalam cetakan paving block.

“Kami sangat senang karena bisa berbagi teknik pengolahan paving blok ini, apalagi kami juga mendapat dukungan antusias dari para Ketua RT dan Ketua RW Desa Kemiri, para perangkat desa Kemiri, pejabat TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terakhir), DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kepanjen Malang, serta dosen pembimbing Ibu Ririn”, jelas Adil Abdul Hakim lagi.

Sementara itu, Kepala Desa Kemiri, Wijiati mengatakan bahwa dirinya sangat senang dengan adanya ide inovasi pengolahan sampah plastik menjadi paving block ini. Sehingga berharap ke depan sampah ini bisa menjadi sampah berkah atau pun sampah rupiah yang dapat menambah penghasilan bagi masyarakat Desa Kemiri, untuk pemasaranya mungkin nanti akan di bantu oleh BUMDES, ujarnya lagi seraya menutup perbincangan.

BACA JUGA :  FERTINNOVATION CHALLENGE KOMPETISI RISET PERTANIAN KOLABORASI PUPUK INDONESIA DENGAN AKADEMISI UNTUK KETAHANAN PANGAN

(yap; foto dok

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *