COMMUNITY Uncategorized

GERAKAN 100 UNTUK INDONESIA SEBAGAI PATNER PEMERINTAH BANTU YANG TAK TERSENTUH DAN GAUNGKAN DISIPLIN UTUK NEW NORMAL

JakartaARSNewsy-, Gerakan Seribu Untuk Indonesia (GSUI) mendukung Pemerintah RI mewacanakan protokol kesehatan New Normal. Dengan membantu Pemerintah dalam program New Normal yang akan diberlakukan untuk kembali menggerakkan roda perekonomian yang selama ini berhenti. Lewat semangat persatuan, gotong-royong, dan kebersamaan pada minggu terakhir bulan Mei 2020 Gerakan 1000 Untuk Indonesia (GSUI) kembali mendistribusikan paket bingkisan kepada para pekerja seni terdampak Covid – 19 dan mendistribusikan 10.000 masker ke 10 kota berzona merah seperti Jakarta, Makassar, Banten, Bandung Semarang, Surabaya dan lainnya.

GSUI New Normal“GSUI sampai saat ini, sudah mendistribusikan sebanyak 10 ribu masker ke seluruh kota-kota besar yang ada di zona merah. Harapan kami, dalam New Normal itu kan yang paling kita lihat adalah jaga jarak, wajib masker dan kerumunan itu kan sudah pasti. Masker ini adalah momentum pas untuk Gerakan Seribu Untuk Indonesia untuk membagikan masker di kota-kota besar”, ucap Kris Tjandra selaku Bendahara GSUI, di Posko Kerinci, Jakarta Selatan belium lama ini.

Ditambahkan oleh Kris Tjandra bahwa pemerintah mewacanakan membuka New Normal di beberapa tempat. Masalah New Normal adalah masalah kedisiplinan, dimana GSUI akan tetap menggaungkan kepada teman-teman semuanya bahwa dalam menerapkan New Normal ini dibutuhkan kedisiplinan kuat. Jadi memberikan sosialisasi, edukasi kepada masyarakat mengenai penerapan New Normal ini sangat perlu digaungkan.

“Saat ini, kami masih mengolah langkah-langkah yang baiknya seperti apa. Karena kami tidak mau apa yang kami berikan itu, jadi tumpang tindih. Jangan sampai pemerintah memberi bantuan, kita juga masuk memberikan bantuan. Jadi, kita mau berperan sebagai partner dari pemerintah, dimana kita masuk memberi bantuan yang tidak tersentuh oleh pemerintah, sehingga saling melengkapi”, kata Kris Tjandra.

Kedepan GSUI akan fokus pada sektor pariwisata, dimana pandemi Covid-19 juga melumpuhkan roda ekonomi kepariwisataan. Situasi ini langsung berimbas pada banyaknya hotel, mulai dari menurunkan harga kamar hingga pada pengurangan karyawan. Harry ‘KoKo’ Santoso sebagai salah satu penggagas GSUI menyampaikan bahwa pihaknya berencana akan membantu saudara-saudara di sektor pariwisata, terutama pegawai hotel yang diberhentikan dan pegawai restoran yang outsoursing yang juga terdampak signifikan dari pandemi Covid-19.

BACA JUGA :  KORBAN KEBAKARAN PASEBAN MENDAPAT BANTUAN DARI FARIZ RM MANAGEMENT DAN T-BUNC COLLABORATION DISALURKAN OLEH SWI

“Walaupun tidak banyak, tapi mudah-mudahan bisa memberikan semangat, sambil menunggu bantuan) dari Dirjen Pariwisata. Kami telah bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dan saling melengkapi dalam memberi bantuan bagi perhotelan”, imbuh Kris Tjantra.

Sementara itu, Ketua GSUI, Muhanto Hatta, menaruh harapan besar kepada elemen masyarakat berbagai provinsi di Tanah Air agar mengikuti langkah GSUI, yakni bergerak memulihkan kesehatan, ekonomi dan sosial masyarakat di wilayah masing-masing.

“Segala sesuatu harus dimulai, maka mulailah dari lingkungan terdekat. Jika bergerak serentak, maka kita optimis bisa mengenyahkan Covid-19 dari bumi Indonesia”, pungkas Muhanto Hatta. (lela; foto nny)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *